Wednesday, September 17, 2008

Training HR

Untuk ke sekian kalinya, saya diikutkan oleh kantor di dalam sebuah training. Namun kali ini trainingnya 'cukup berguna'. Saya katakan cukup berguna karena training ini diadakan sesuai dengan area yang saya pegang saat ini, yaitu area HR. Training yang saya ikutin adalah SAP HR400 tentang payroll. Dan tumben, training tidak diadakan di kantor, tapi di luar. 

Tapi ternyata, trainingnya tidak seperti yang saya harapkan. Karena kurikulumnya internasional, maka yang diajarkan di dalam training adalah payroll internasional. Padahal, payroll yang digunakan di kantor adalah payroll Indonesia. Hmm... nggak useless-useless amat sih. Meskipun jauh dari ekspektasi.

~hari ketiga dari lima hari

Numpang Lewat

Tiada pertemuan di dunia ini kecuali berakhir dengan perpisahan. Namun terkadang perpisahan pun merupakan salah satu pintu bagi pertemuan. 

Hmm... Dia yang datang. Dia yang pergi. Dia yang datang dan pergi. Menyulap perpisahan menjadi pertemuan, atau sebaliknya. Sungguh membingungkan.

Tapi... bukankah dunia ini hanya sekedar arena untuk numpang lewat. Pada akhirnya, nanti akan bertemu lagi. Di ruang yang kekal. Ruang yang tiada perpisahan di dalamnya.

Ah...

Friday, August 01, 2008

Liburan Seru

Weekend kemarin aku ambil cuti hari Senin dan Selasa. Total aku punya lima hari libur, dari Sabtu sampai Rabu. Hmm... menyenangkan sekali. Kebetulan sekali hari Minggunya, sepupuku yang di Wonosobo mengadakan acara pernikahan. Jadi aku berencana, dari Wonosobo bisa langsung ke Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta, menghabiskan liburan yang cukup panjang ini.

Tapi... ternyata ibuku yang tadinya akan berangkat rame-rame bareng kakak-adiknya dari Tegal, hanya berangkat sendirian. Jadi aku pun berangkat ke Wonosobo tidak dari Jakarta, tapi dari Tegal. Dan ternyata (lagi), temanku yang di Yogyakarta juga sedang tidak berada di tempat (sedang pulang kampung). Jadilah acara ke Yogyakarta dibatalkan.

Sabtu pagi, aku berangkat dari Jakarta menuju Tegal. Keesokan harinya, aku menemani ibu berangkat ke Wonosobo. Sepulang dari acara pernikahan, kami mampir ke Gombong terlebih dahulu, tempat kelahiran ibuku. Seharian itu, dari jam setengah enam pagi sampai jam setengah dua belas malam, kami bepergian Tegal - Wonosobo - Gombong - Tegal.

Aku balik ke Jakarta lagi hari Senin sorenya. Rencanaku, esok paginya aku bisa ke Bandung untuk berkunjung ke Pondok Pesantren Daarut Tauhid dan ke rumah saudara di Cimahi. Setelah beristirahat semalam, siangnya aku berangkat ke Bandung menuju Geger Kalong. Tapi... dalam perjalanan ke Bandung, aku mendapat sebuah sms yang berisi 'ajakan' untuk masuk kantor hari Rabunya. Oh my God, kayanya ambil cutinya kurang nih. Cuma Senen Selasa cutinya. Jadi Rabu nggak termasuk 'hari bebas' meskipun merah, haha...

Akhirnya Rabu pagi pun setelah mampir ke Dago untuk membeli oleh-oleh, aku kembali ke Jakarta, dan datang ke Kantor. Liburan yang seru bukan? Hehehe...

Tuesday, July 22, 2008

Akhirnya

Kelar juga proses payrollnya. Hmm... bisa tidur nyenyak lagi deh...

Thursday, July 17, 2008

Boring

Boring... Boring... and Boring...

Wednesday, July 16, 2008

GSM yang baik?

Dulu...
gue seneng banget dapet ring back tone gratis dari salah satu provider GSM yang katanya baik banget.

Sekarang...
gue sebel banget karena tanpa konfirmasi apapun tau-tau gue dapet sms dari provider GSM yang katanya baik banget itu yang isinya kurang lebih, "Selamat atas perpanjangan ring back tone anda. Pulsa anda telah dipotong sebesar Rp. 5000" Dan ternyata, setelah gue cek pulsanya, emang pulsa gue berkurang lima ribu rupiah.

GSM yang baikkah?

Sunday, July 13, 2008

Kemunduran Relatif

Beberapa minggu yang lalu, saya nonton bareng teman-teman project. Film yang kami tonton adalah film yang cukup fenomenal karena tiketnya seringkali sold out jauh sebelum waktunya film diputar. Kami adalah salah satu 'korban' dari kefenomenalan film tersebut. Pukul delapan malam (malam minggu), selepas dari kesibukan kantor dalam rangka support operasional SAP HR, kami bertiga menuju Mall Artha Gading untuk menonton Kungfu Panda. Sesampai di depan loket, kami hanya melihat sederet bangku kosong hanya ada di barisan depan saja. Sementara yang terletak di tengah-tengah, terpencar-pencar sehingga kami tidak mungkin mengambil kursi-kursi tersebut. Akhirnya, setelah kesekian kali kegagalan menonton film ini di bioskop, kami pun memutuskan untuk mengambil tiga kursi paling depan. Baru kali ini saya nonton di bioskop di kursi terdepan. Bahkan untuk membaca text saja, kami harus geleng-geleng kepala karena jangkauan pandangan yang kurang luas dibanding lebarnya layar bioskop.

Film ini merupakan film anak-anak 'paling berat' yang pernah saya tonton. Saya katakan berat karena banyak filosofi-filosofi kehidupan sepanjang adegan dalam film ini. Ini cukup langka untuk kalangan film anak-anak. Salah satu petuah yang diucapkan oleh sang guru ketika akan meninggalkan murid-muridnya adalah "Yesterday is history. Tomorrow is mistery. And Today is a gift. Thats why today is called present." Begitulah kira-kira ucapan sang guru sebelum meninggalkan perguruan.

Saya tidak sepenuhnya setuju bahwa tomorrow is mistery. Manusia memang hanya dapat merencanakan cita-citanya. Meskipun kita telah melakukan segala daya dan upaya, kita tidak akan dapat menebak dengan pasti hasil atas segala usaha kita. Hanya Tuhanlah yang menentukan segalanya. Wajar bila masa depan adalah sebuah misteri bagi kita, tapi tidak bagi Tuhan. Kita memang tidak dapat melihat di mana kita kita berada keesokan harinya. Namun, satu hal yang pasti. Ketika kita hanya terdiam di sini. Maka kita dapat menebak posisi kita di keesokan hari. Kita akan tetap di sini. Itulah salah satu kepastian yang dapat lihat dari masa depan kita.

Seringkali kita memiliki rencana besar dalam hidup kita. Kita sudah mem-break down rencana besar kita secara detail dan membagi-bagi menjadi rencana kecil yang dapat kita realisasikan. Beragam harapan dan ketakutan akan muncul seiring rencana baru ini. Namun yang sering terjadi adalah kita larut dalam analisa dan ketakutan itu sehingga kita tidak pernah memulai rencana itu. Salah satu penghalangnya adalah kenyamanan. Kenyamanan yang kita rasakan seringkali membuat kita enggan bergerak dan mencoba ranah baru dalam hidup kita. Akibatnya, kita tidak pernah memulai rencana besar kita. Dalam kondisi seperti ini, tomorrow is mysteri sudah tidak berlaku lagi. Esok, kita masih menjadi kita yang sekarang.

Mungkin terbesit dalam pikiran kita, "Asalkan kita bisa menjaga supaya kita dapat bertahan seperti sekarang, maka kita tidak akan mengalami kemunduran." Betul! Jika kita hidup dalam lingkungan yang statis. Tapi kita hidup dalam dunia yang dinamis. Dunia yang terus berkembang dan meningkat cepat. Bisa saja posisi absolut kita sekarang sama dengan posisi kemarin. Tapi tidak jika kita melihat dari sudut pandang sekitar. Dengan posisi yang sama, sebenarnya kita sedang mengalami kemunduran relatif terhadap kemajuan lingkungan.

Melihat fenomena di atas, saya lebih suka mengatakan, "Today is tomorrow. Today is my future."So, kalau tidak ingin tertinggal, lets move on...

Dan sebagai penutup tulisan ini, saya cantumkan sebuah lirik lagu dari Alter Bridge dalam albumnya, Blackbird.

===

"Before Tomorrow Comes"

I couldn't sleep I had to listen
To a conscience knowing so well
That nothing comes from indifference
I look inside of myself

Will I find some kind of conviction?
Will I bid the hero farewell?
Will I be defined by things that could have been?
I guess time will only tell
I guess time will only tell

[Chorus:]
So don't let it be
Before tomorrow comes
Before you turn away
Take the hand in need
Before tomorrow comes
You could change everything

I curse my worth and every comfort
That blinded me for way too long
Damn it all I'll make a difference from now on
Cause I'm wide awake to it all
Cause I'm wide awake to it all

[Chorus]

Does anyone care it ain't right what we're doing?
Does anyone care it ain't right where we're going?
Does anyone dare justify how we're living?
Does anyone here care at all?

[Chorus]

We could be so much more than we are
We could be so much more than we are
We could be so much more than we are
Oh this much I know

Sunday, April 20, 2008

Tour de Ngayogyakarta

Halo guys... lama tak jumpa nih, hehe... Maklum lah, lagi sok sibuk :D

Kali ini, aku akan mengisahkan perjalanan sekelompok member DOA (Aku, Lay brewok, Maman kulus, Hadi ndut, Abip gobot, Ronal jenggot) untuk menghadiri pernikahan salah satu membernya (you know who lah... hehe....) di daearah kesultanan Yogyakarta. Okay, here's the story...

Jumat, 04 April
Sekitar pukul setengah delapan, kami berkumpul di stasiun Pasar Senen. Setelah melakukan sesi foto pre travelling, pukul sembilan kurang, rombongan berangkat menuju tanah keraton, ngayogyakarta dengan kereta Senja Utama Solo.

Di atas kereta, aku menghubungi seorang train lover untuk mengetahui jalur kereta di sekitar Yogyakarta. Ini untuk jaga-jaga kalau kami sampai kelewatan karena tujuan akhirnya sampai Solo dan sampai Yogya mungkin masih pagi buta. Dalam smsnya, teman aku memberikan informasi yang cukup akal kalau tidak mau dibilang menyebalkan. "Wah, aku lupa sebelum Yogya itu stasiun apa saja. Tapi sebelumnya pasti lewat wates dan di situ pasti banyak pengamen. Nyalain aja alarm jam lima, kalau sudah bangun, jangan tidur lagi. Tunggu aja sampai stasiun Tugu, hehe...." Hmm... setidaknya aku jadi tahu lah, kalau di Yogyakarta itu namanya stasiun tugu (maklum, baru sekali ke Yogya :D).

Eh, sudah dulu ya, bersambung euy... :p