Wednesday, September 13, 2006

Another Weekend

Sabtu lalu, ada beberapa agenda yang sudah gw bikin untuk dua hari ke depan (sabtu-minggu). Berawal dengan mengembalikan lima dvd yang gw pinjem dari mas Anggi, gw berniat meneruskan untuk servis motor di sekitar margonda. Rencana berikutnya adalah bertemu dengan agung di balairung ataupun MUI dan kemudian ke tempat edi. Siang atau sorenya, gw berharap bisa maen bola bareng anak-anak cs2k di stadion rektorat untuk sekedar berkumpul dan melepas keringat. Acara malam, apalagi kalo bukan maen ps, dota ataupun hanya sekedar nonton tv (ada dian sastro lho...) di kos edi. Dan acara penutup weekend adalah ke rumah sodara di pondok pucung untuk silaturahmi dan sekaligus menyampaikan pesanannya keesokan harinya.

Tapi apa yang terjadi? Dari balikin dvd sampai servis motor berjalan lancar. Tapi kemudian masalah mulai muncul ketika tidak ada satu kabar pun dari weekend warrior. Hanya ali yang dapat gw hubungi. Akhirnya gw janjian sama ali untuk ketemuan di MUI untuk jalan-jalan di balairung yang kebetulan lagi ada career expo. Kalo orang-orang yang datang mencari pekerjaan, kami datang untuk mencari mantan mahasiswi yang mencari pekerjaan (hahaha... ada ali gitu lho :p). Kalo orang-orang mencari stand-stand favorit yang berisi pekerjaan-pekerjaan menjanjikan untuk menyerahkan cv dan lamaran, kami mencari stand-stand yang penjaga-penjaganya menjanjikan untuk menyerahkan cv, surat lamaran dan slip gaji pada penjaga stand (ali banget... :p). Tapi... begitu melihat HTM yang seharga 20.000, kami jadi urung untuk masuk ke balairung (hahaha... gimana mau dapet li), sayang, itu uang bensin seminggu, pikir kami. Akhirnya kami hanya melihat stand-stand yang ada di luar. Tidak disangka, di luar kami bertemu bayu dan akhirnya kamipun ngobrol ngalor ngidul, tapi... tau kan temanya? Yah... apalagi kalo bukan kaum hawa :D

Sekitar pukul 2 kami kembali ke MUI untuk bertemu dengan agung. Di luar dugaan lagi, selain bertemu agung, gw juga bertemu dengan prio dan hendra. Kalo prio sih udah biasa ya, hehehe... lha wong satu kosan. Gw dan ali masih berharap ada weekend warrior yang menghubungi kami untuk bertarung. Panggilan sebenarnya sudah datang, tapi apa mau dikata, pasukan ternyata belum cukup untuk memulai sebuah pertarungan. Karena tidak ada satupun penghuni di kosan edi, akhirnya kami pun pulang ke alam masing-masing. Dalam perjalanan pulang, aresto menghubungi gw dan mengabarkan bahwa di sana telah siap satu batalyon pasukan yang bersiap menuju medan perang. Tapi... ternyata perlatan tempur masih tersimpan di gudang dan tidak ada satupun pasukan yang stand by di gudang persenjataan. Akhirnya peperangan pun dibatalkan dan gw melanjutkan perjalanan pulang.

Sampai di kos, kegiatan gw hanya nonton dvd naruto yang sampai saat ini sudah ada 12 dvd dari seri 1 sampai 198. Malamnya ada aming dan dian sastro yang pengen gw tonton. tapi sayang cuma aming yang sempat gw tonton. Waktu nonton aming gw ketiduran dan pas bangun sudah jam 22.30 an. Yah... dian sastronya abis. Ya udah, akhirnya gw cuma melanjutkan nonton naruto sampai jam 2 pagi. Puas!!! (biarpun sebenernya sudah pernah nonton :D)

Minggu paginya, karena agenda sebelumnya sudah dipastikan gagal, gw membuat agenda baru. Beres-beres kamar, nonton sinchan, dan survey kos. Dari jam enam-an sampai jam delapan-an gw beres-beres kamar dan kemudian mandi. Abis mandi nonton sinchan, dan jam 9 lewat dikit gw pun cabut buat survey kosan.

Gw mengawali survey dari jalan salemba tengah, masuk ke percetakan negara, dan berakhir di rawasari. Sampai by pass, gw balik lagi ke percetakan negara dan berbelok ke paseban. Di antara jalan-jalan yang gw lalui, sepertinya tempat yang cukup menarik adalah percetakan negara. Akhirnya gw pun kembali lagi ke percetakan negara dan memasuki jalan-jalan kecilnya. Di antara rumah-rumah yang bejibun itu, tidak satu rumahpun yang ada tulisan "Ada kamar kosong" atau "Terima kos". Mungkin lain kali gw harus bawa sendiri tulisan-tulisan itu. Kalo gw tertarik ama suatu rumah, gw tempelin rumah itu ama tulisan itu, terus gw tanya deh yang punya rumah, hehehe...

Sampai jam sebelas-an, gw belum dapet juga informasi kosan. Mungkin si pemilik kosan memang tidak menempel tulisan-tulisan itu yang berarti gw harus gerilya meinggu depan. Gw pun pulang tanpa hasil. Tapi setidaknya minggu depan sudah ada rencana dan target. Percetakan negara, gerilya door to door. Wait for me...

2 comments:

Anonymous said...

membosankan sekali

dimana mana tuh weekend makan asma tidur...udah !

arifi said...

Dont underestimate me! Im master on it.

~ga perlu nunggu weekend kalo cuma buat gituan :p