Wednesday, April 26, 2006

Ice Age 2

Eits, tunggu, ini bukan preview, atau promosi, tapi cuma cerita aja.

Minggu kemarin gw abis nonton ice age 2. Ada yang mau gw ceritain kembali. Tapi nggak murni persis kayak cerita aslinya. Gw cuma mau cerita insight dari film itu (cie.... insight bo, insight). Setidaknya ada tiga tokoh yang cukup berkesan buat gw. Tapi gw nggak apal nama2 tokohnya nih. Gw sebutin aja ya tokoh2nya. Diego si singa (bener ngga?), si pemakan kenari, dan si mammoth cewe.

Yang pertama si singa. Sebagai raja hutan, dia merasa bahwa dia adalah sang pemberani yang tidak memiliki rasa takut sedikitpun. Rasa takut hanya dimiliki oleh para mangsa, kata si singa. Temannya, si Sid, mengatakan bahwa di darat mungkin singa adalah sang raja, tapi di air, singa adalah mangsa. Mangsa bagi para penghuni air, atau bahkan mangsa bagi air itu sendiri. Tapi bukan ini yang buat gw berkesan. Yang berkesan adalah di saat-saat terakhir ketika temannya si Sid jatuh ke air dan hanyut sementara "si kembar" tidak berhasil menahan derasnya arus air. Ketakutan yang luar biasa terhadap air membuat si Singa tidak berani untuk menolong temannya. Akhirnya dia berusaha untuk berpikir bahwa dia bukanlah mangsa sang air, dialah sang pemangsa. Dia cabik-cabikan cakarnya ke air karena air adalah musuhnya, air adalah mangsanya, hingga akhirnya dia berhasil menaklukan air dan berenang untuk menolong temannya. Yup, dalam kehidupan pasti kita sering menemui ketakutan-ketakutan. Mungkin kita perlu belajar pada si Singa bagaimana dia berhasil menaklukan ketakutan. Im not the prey, but Im the prowler.

Yang kedua, si pemakan kenari. Usahanya dalam mengejar kenari sungguh luar biasa. Tebing es yang tinggi, sekumpulan piranha, burung elang, tidak membuat dia berhenti berusaha untuk mengejar kenari incarannya. Tinggi tebing es tetap dia daki(?). Bahkan ketika kenari yang berhasil dia dapat dimakan oleh piranha, dengan segenap jurus2 yang dimiliki, dia buat piranha2 itu babak belur dan merebut kembali kenarinya. Memasuki sarang elang pun dia lakukan demi kenari itu. Hingga akhirnya dia hanyut terbawa arus air yang deras. Luar biasa! Entah motivasi apa yang membuat dia jadi begitu. Mungkin jawabannya hanya satu. Kenari! Begitu juga dengan kita. Kita mungkin suka bermalas-malasan kalo mengerjakan sesuatu. Bisa jadi kita belum menemukan kenari-kenari kita yang membuat berusaha seperti si pemakan kenari di atas. Berarti yang harus kita lakukan supaya kita menjadi orang yang tangguh dalam melakukan sesuatu, kita harus menemukan kenari-kenari kita. Ato mungkin kita harus membuat sendiri kenari-kenari kita. Lets find our walnut!

The last, si mammoth cewe. Si mammoth ini sejak kecil bergaul dengan dua ekor (lupa). Hal ini membuat dia bertingkah seperti temannya itu. Dia tidak sadar bahwa dia adalah seekor mammoth yang memiliki kekuatan besar. Ketakutannya terhadap siang, ketakutannya terhadap elang, merupakan contoh bukti bahwa dia tidak menyadari siapa dirinya yang berarti dia tidak menyadari apa yang dimilikinya. Salah satu kasus lain adalah ketika dia terjepit oleh pohon2 yang tumbang. Dia berusaha melepaskan pohon itu dengan cara menerobos, bukan mengangkat pohon. Padahal dia memiliki kekuatan untuk melakukannya. Seperti halnya kita, ketika kita dibesarkan dengan suatu lingkungan / kondisi, maka yang terjadi adalah kita akan memiliki sifat2 atau perilaku2 yang mirip dengan lingkungan kita meskipun secara "alami" itu bukan sifat kita. Tapi dengan belajar mengenal diri kita sendiri, kita bisa mulai "menyadari" kekuatan kita. Masalahnya, terkadang orang lain atau pihak lain lebih mengetahui siapa kita. Sehingga ketika pihak lain memberikan kita tanggung jawab yang di mata kita terlalu besar, kita akan berusaha untuk menolak. Padahal kita bisa melakukannya. Padahal kita mampu. Lets Find, who am I?

Gampang ya nulisnya? Tapi buat merealisasikan? Hahaha....

Monday, April 24, 2006

Weekend ku sayang Weekend ku malang

Weekend kemarin merupakan sabtu yang kesekian nggak ada bola. Pada kemana sih? Kok nggak ada yang muncul. Udah pada mulai sibuk ya. Kayaknya ada yang sibuk ngurusin hari H, ada yang sibuk ke "rekreasi hati" ke jatinangor, ada yang lembur, ato mungkin ada yang lain lagi :) Untunglah di kosan lay ada naruto movie, seharian cuma nonton naruto + maen dota kalo dah bosen nonton narutonya. Nyari buku uml juga adanya cuma yang edisi Indonesia, lumayan lah buat ngerefresh lagi. Soalnya mo dipake senennya buat meeting pake OOAD. Gawat kalo ga tau apa2, bisa cengak-cengok di dalam meeting.

Buat minggunya, gw juga mulai merambah "daerah jajahan" baru. Gw jalan-jalan ke karawaci, dan nonton ice age2 di lippo karawaci (setelah gagal 2 minggu sebelumnya, akhirnya jadi juga :D). Kali ini ga pake motor karena daerah baru ini bener-bener baru buat gw. Jadi dari pada nyasar tanpa jejak sedikitpun, akhirnya gw jalan pake bis :D Ternyata rame banget ya di karawaci. Twenty one murah lagi, cuma noban. Udah gitu pas mau pulang ada AFI lagi konser. Katanya sih ada "tanding" Jakarta vs Makasar. Yang gw liat dan gw tau cuma Ferry. Itupun kalo gw ga salah liat :D.

Yah.. itulah ritual weekend kemarin yang masih tanpa bola. Ayo donk!!! Bolanya mana? Udah mau Juni nih... (Q:emang apa hubungannya? A:Kan dah waktunya demam bola :D Secara dah deket piala dunia gitu lho)

Thursday, April 20, 2006

Hell or Heaven?

Iseng pengen nulis :D
Tadi baru chatting ma temen, isinya kurang lebih gini

...
pren1: nah ceritanya pren2 ingin ngobrol sama pren3
pren1: ber-3
pren1: buat tanya2 soal project sekarang
pren1: tapi dasal pren3 usil malah ngerjain kalian
arifi100: :))
arifi100: lagi di neraka dia ya :))
pren1: weleh
pren1: kamu ngatain aku juga
pren1: :(
arifi100: lha, emang kamu juga, bukannya dah biasa
pren1: hehehe
pren1: mungkin
pren1: sekarang aku jadi banyak kerjaan
pren1: datang paling rajin
arifi100: hell or heaven? its just a state of mind.
arifi100: weleh weleh...
pren1: pulang paling akhir
pren1: kerjaan paling banyak
...

(nama disamarkan atas permintaan pren4 di milis :D kecuali gw donk)

Itulah cuplikan dari chat yang barusan. Ada satu hal yang pengen gw bahas di sini. Yaitu "hell or heaven". Ada seorang yang berpendapat (edited):
Hell or Heaven is not a destination or place, but its a state of mind
Pendapat ini mungkin ada benarnya karena apa yang gw kerjain sekarang, mungkin buat orang lain seperti neraka. Tapi karena gw enjoy-enjoy aja, apa yang orang bilang neraka justru buat gw merupakan surga.

So, its Hell or Heaven? Its up to you

~jam segini chatting
~kerja woi, kerja!!!
~tau kan kenapa gw bilang sekarang lagi di heaven :))

Wednesday, April 19, 2006

Zona Nyaman

Tiap orang punya zona nyaman masing-masing. Dan zona nyaman gw sehari-hari adalah pulang kerja antara jam 5 - 7, nonton tv / nonton dvd / baca buku / tidur. Itulah rutinitas gw yang sudah gw rasakan nyaman :D

Hari ini, gw sejenak mau keluar dari zona nyaman. Ada "tamu spesial" yang sekarang lagi di jkt. Sore nanti, gw nggak langsung pulang ke kos tapi harus keliling-keliling dulu. Ngojek kalo kata abip (ojek khusus jurusan mall to mall :p). Ya, gw mau maen-maen dulu dan sejenak keluar dari zona nyaman gw. Keluar dari zona nyaman dan memasuki zona nyaman sekaleeeeeeeee....... =))

Tuesday, April 18, 2006

Side Job

Sabtu pagi, bersamaan dengan munculnya sang mentari, ketika kedua jarum jam dinding kamarku tampak mesra berada di antara rumah ke enam dan ke tujuh, aku turun dari kosku. Kosku ada di atas sementara bagian bawah rumah ditempati oleh Ibu Kos dan keluarganya. Pagi yang cerah untuk beraktifitas pikirku. Dan pagi itu memang aku berencana untuk mencuci motorku yang sudah glopot karena beberapa hari ini memang lagi sering hujan.

Kuambil kunci ruangan samping rumah yang berfungsi sebagai garasi dari kantong celana. Tampak dua ikat kunci di tanganku, kunci kos dengan gantungan bergambar topi baret merah kebanggaan kelompok kesatuan khusus dan kunci motor dengan gantungan berlambang huruf H seperti yang biasa terlihat di sebuah mobil. Perlahan kumasukkan ujung besi salah satu kunci ke lubang pintu dan kuputar searah jarum jam dua kali. Terdengar bunyi kunci yang bergesekan dengan daun pintu, dan terbukalah pintu garasi. Motor bebek dengan warna dominan hitam yang sedang bertengger paling kanan dekat dengan dinding kukeluarkan dan kuparkir di halaman depan, tidak jauh dari keran.

***

Kubuka keran dan kuisi ember yang tampak sudah siap menampung air di bawahnya. Sambil menunggu ember terisi penuh, kuambil perlengkapan untuk mencuci di pojokan dekat pintu garasi. Sikat, lap, selang, dan sebagainya. Setelah air tampak merayap ke bibir ember dan siap melompat keluar, kututup keran dan acara cuci pagi pun segera dimulai.

"Sayur... sayur..." Teriak seorang tukang sayur. Suara lantang tukang sayur yang biasa dipanggil bang Romy itu terdengar jelas karena berada tidak jauh dari tempat ku memulai aktifitas pagi. Dia mangkal di depan rumah yang merupakan kosku. Tampak Ibu Suci dan Ibu Endang sedang memilih-milih bahan yang akan dimasak untuk siang ini. Biasanya bang Romy, tukang sayur keliling yang biasa mangkal di depan kos ditemani oleh beberapa ibu-ibu komplek yang berbelanja. Namun pagi ini ternyata baru dua yang datang.

"Assalamualaikum..." salam Bu Yanti yang baru datang. Tampak di sebelah kanannya mengikuti seorang gadis cantik. Ganis cantik yang menurutku umurnya tidak jauh di bawahku. Seketika itu juga pandanganku beradu dengan pandangannya. Kokohnya pagar besi yang menghijab kami ternyata belum mampu meredam gejolak darah muda kami untuk memperhatikan satu sama lain. Meskipun hanya sesaat, namun itu telah melahirkan rasa ingin tahu siapa gerangan dirinya.

"Waalaikum salam" jawab semua yang ada di situ serempak.
"Pesanan saya ada Bang?" tanya Bu Yanti pada Bang Romy begitu salamnya seesai dijawab.
"Sebentar Bu, saya cari" jawab Bang Romy sambil mencari bungkusan plastik berwarna hitam berisi ikan tongkol dan udang.
"Ini dia pesanannya" kata Bang Romy begitu menemukan bungkusan yang dimaksud.
"Semuanya jadi tiga puluh tiga ribu" tambahnya.
"Orang baru Bu?" selidik Bang Romy sambil melirik ke arah si gadis.
"O iya, ini kenalin ponakan saya, Yuli." Kata Bu Yanti memperkenalkan orang yang di sebelahnya.
"Dia baru ketrima kerja di Astra Group, di..."
"Toyota" sambung Yuli ketika melihat raut muka tantenya yang berusaha mengingat sebuah nama.
"Ya, di Toyota" lanjut Bu Yanti seraya mengembalikan ekspresi mimiknya.
"Saya sih penginnya dia tinggal aja di rumah, lumayan kan bisa ngirit uang kos dan makan. Dari sini juga nggak jauh-jauh amat kok ke kantornya. Naik angkot juga paling2paling cuma setengah jam. Tapi katanya dia mau belajar mandiri. Jadi dia maunya ngekos aja. Tapi selama dia belum dapat kos yang cocok, sementara tinggal di rumah dulu." Papar Bu Yanti menjelaskan keinginannya.
"Ibu ini kayak nggak pernah muda aja?" Canda Bu Suci
"Ntar jadi ketauan donk siapa aja yang ngapein dia" goda Bu Suci sambil melempar pandang ke arah orang yang dimaksud. Senyum kecil terlukis di bibir Yuli seolah mewakili rasa malu karena godaan itu. Sementara tawa orang-orang di sekitarnya terdengar selaras dengan tiupan angin yang juga meniupkan tawanya. Tak terkecuali, aku yang sedang asik dengan motorku ikut tertawa, tertawa lebar, meskipun cuma dalam hati.
"Lagipula, Toyota gitu loh..." tambah Bu Suci dengan gaya gaulnya. "Gajinya kan gede. Nggak bakalan abis deh buat ngekos doang"
"Emang sih. Gaji... cukuplah." Jawab Bu Yanti. "Tapi kehidupan Jakarta kan lain dengan kehidupan di daerah. Apa-apa serba mahal. Kalo hidupnya nggak kekontrol bisa angus semua gaji."
"Bener juga sih. Kakakku yang kerja di telkomsel aja, yang gajinya juga lumayan banget, tetep aja kurang. Sampe-sampe akhirnya cari usaha sampingan. Sekarang istrinya buka kios di rumahnya." Sambung Bu Endang yang tampak sependapat dengan Bu Yanti. "Sekarang mau masuk TK aja harus siap jutaan. Apalagi kalo mau masuk SD, SMP, SMU. Gimana kuliah coba? Hmm.... pusyiiing" Katanya sambil memegangi keningnya dengan kedua tangannya.
"Yah.... Bu, kalo dibikin pusing, hidup ini emang bikin pusing" Bang Romy menganggapi. "Apalagi soal duit. Kaga bakalan ada abis-abisnye mpo. Percaya ma abang!" canda Bang Romy dengan logat betawi yang dibuat-buat. "Salah satu cara buat nutup masalah duit itu, emang usaha sampingan. Tapi kebanyakan orang lebih suka membuka usaha sampingan yang menghasilkan duit."
Mendengar perkataan itu, Bu Yanti langsung memprotes keras ucapan bang Romy "Ya iya lah. Mana ada orang yang buka usaha sampingan yang menghasilkan duit. Terus ngapain donk cape-cape buka usaha."
"Iya, ibu-ibu sih enak" jawab bang Romy. "Ibu-ibu kan pada punya waktu, pada punya duit, pada berpendidikan. Jadi mau bikin usaha sampingan apa aja nggak ada masalah. Lha kalo saya. Sekolah cuma mpe es-de, waktu abis buat dageng, duit juga kage punye. Usaha sampingan? Mimpi kali ye... Tapi untungnya saya punya usaha sampingan yang nggak perlu sekolah yang tinggi, nggak ngabisin duit, dan bisa dikerjain kapanpun dan dimanapun. Tapi ya itulah Bu, kage ade duitnye"
"Lho usaha kok nggak ada duitnya. Gimana sih bang?" potong Bu Yanti.
"Makanya dengerin dulu deh bu." Balas Bang Romi. "Umumnya orang kan cari tambahan duit buat menuhin kebutuhannya. Karena saya nggak bisa cari tambahan duit, ya udah akhirnya saya cuma nyari tambahan ruang di dalam sini supaya apa yang saya miliki dapat saya terima bu." Jelas Bang Romy sambil menunjuk ke dadanya. "Hehehe... beginilah nasibnya orang kecil bu. Kalo nggak gitu, pasti kita malah dipermainkan kehidupan. Cie... tukang sayur aja belagu. Qeqeqeqeq...." Canda bang Romy diikuti oleh canda tawa ibu-ibu, dan tentu saja, Yuli juga ikutan. Aku pun cuma tersenyum dalam hati.

***

Sejenak aku merenung atas apa yang bang Romy ucapkan. Kata-kata itu mungkin "cuma" suara lirih seorang tukang sayur. Tapi, suara lirih itu seperti geledek yang mengetuk pintu-pintu langit kehidupan yang mulai menutup dan menghijab kalbu dari indahnya sebuah makna. Makna dari sebuah kata, syukur. Nafsu-nafsu yang selama ini kubiarkan hidup, ternyata mulai tumbuh dan mengarat. Karat itu terus mengikis dinding hati hingga ruang kalbupun menyempit. Sempitnya kalbu telah membuat apa yang aku miliki selalu terlihat kecil. Ketidak puasan yang terbungkus dalam perasaan ingin memiliki selalu muncul. Entah apa jadinya kalo karat-karat itu kubiarkan terus menggerogoti sisi-sisi kalbuku. Beruntunglah aku. Hari ini aku mendengar suara lirih seorang tukang sayur yang mampu menggetarkan karat-karat itu hingga meluruh sedikit demi sedikit. Pancaran cahaya hati yang mulai jernih membuat makna syukur kembali bersinar dan menyinari langit-langit kehidupan yang mulai meredup.

***

Tak terasa, ternyata motorku sudah kembali mengkilap setelah sekitar setengah jam aku mandikan. Dan dia pun sepertinya sudah siap aku ajak jalan-jalan untuk menjalani ritual weekend. Peralatan cuci motor pun aku bersihkan dan aku kembali ke atas, ke kamarku. Mandi, and... ready to go!!!

the*end

Thanx to:
Bang Romy yang telah menyalakan kembali arti syukur yang mulai meredup. Bukan masalah siapa dirimu, di mana dirimu, nyatakah dirimu, pesanmu akan selalu terpatri dalam hati untuk mengusir karat-karat yang mengikis arti sebuah syukur.

Telpon

Jam 10:23
Hp bergetar dan mengeluarkan nada khas yang sudah gw setting sesuai grupnya masing-masing. Setelah gw liat, ternyata nama sweets home muncul di hp. Gw jawab panggilan itu dan terjadilah sebuah percakapan. Nggak penting menuliskan apa yang terjadi di percakapan tersebut. Tapi yang penting isi dari percakapan tersebut. Si penelpon mengabarkan bahwa karena suatu urusan (?) dia akan berangkat ke jakarta hari ini. Nggak tau untuk berapa lama. Tapi yang pasti, kutunggu di jakartaku :)

Monday, April 17, 2006

The Crims

Akhir bulan februari, gw gabung ma temen-temen maen The Crims. Sejak maen The Crims, banyak hal yang terjadi. Hampir tiap hari gw masuk di 50 besar jajaran pengguna internet terbanyak. Bahkan pernah juga sampe masuk 10 besar. Setiap hari, sebelum "mati" ato "dipenjara" gw selalu mengintervensi kerjaan gw dengan mencari "korban" pembunuhan. Lumayan juga waktu yang "terbuang" dengan intervensi itu. Apalagi di belakang gw ada sederetan "sesepuh". Ga enak juga kalo ketauan maen waktu kerja :p

Pokoknya, mulai sekarang, gw mau berhenti maen the crims. Catet ya,
GW BERHENTI MAEN THE CRIMS

Emang Duit Gw

Masih inget kasus duit ilang gw? Emang dasar masih duit gw kali ya, jumat kemarin ternyata rekening gw nambah sebesar duit yang ilang.

Jadi ceritanya gini. Jumat pagi (awal long weekend bo), duit yang ada di dompet tinggal 2ribu. Gawat kalo jalan cuma pake duit segitu. Takut aja kalo kena tilang trus ga punya duit, males ngurusnya :p, harus imp segala. Akhirnya gw muter2 nyari2 ATM Permata dan nemu di daerah sunter. Abis ngambil, ternyata saldo gw dah nambah lagi. Padahal katanya kan SLA-nya 16 hari. Ini baru berapa hari. Tapi gpp lah, yang penting duit gw balik :D


Ket:
SLA = (kayanya) Service Level Agreement

Thursday, April 13, 2006

Males

Nggak kaya biasanya, hari ini kok males banget kerja. Mungkin karena bentar lagi long weekend ya :D Minggu ini kerja cuma tiga hari. Dan tiga hari itu juga diapit oleh dua long weekend. Betapa puasnya.
Tapi masa sih kebanyakan long weekend malah bikin males kerja. Ato ada yang lain? Au ah. Pokoknya bentar lagi long weekend :D Maen bola, dota, ps, n... lama juga nggak ke bintaro-pd pucung. Ada kabar apa ya di sana?

Tuesday, April 11, 2006

Weekend kelabu

Long weekend kemarin, seperti weekend-weekend biasanya, ada rencana buat maen dota di pondok kelapa. Tapi kebetulan, long weekend kali ini anak2 lagi pada nggak bisa maen. Gw ada acara ama 'nanang dan nining' dari Bandung. Abip ada acara dari menpora. Edi ada acara ke rumah sodara. Akhirnya acara pun dibatalin. Padahal di milis sudah ada 'undangan resmi' dari Pande selaku tuan rumah. Tapi karena alasan masing2 akhirnya acara tetap dibatalkan dan rencananya akan digantikan hari minggu.

Pada hari minggunya, gw dapet sms dari abip. Isinya mengabarkan kalo acara hari senin di warnet baya dibatalkan karena abis warnetnya kerampokan. "Innalillahi" kata gw lirih. Seolah nggak percaya, gw langusng nelp abip dan ternyata kabar itu emang bener, bukan becanda. Langsung muncul dalam bayangan gw, seandainya kami nggak batalin acara malam sabtu itu, mungkin ceritanya jadi lain. Kemungkinan pertama para perampok nggak jadi ngerampok. Kemungkinan kedua yang masuk berita kompas bukan cuma baya dan temannya, tapi juga ditemani sekumpulan anak2 yang suka perang2an / bantai2an tapi langsung njiper kalo liat golok :D

Minggu malam, gw nginep di kos edi dan menanyakan kejadiannya ama firman (hayo... yang nggak punya alasan nggak datang malam sabtu cuma lo kan... :p becanda man). Selasa paginya, akhirnya gw liat juga beritanya di milis.

Turut berduka cita atas kejadian yang menimpa Baya n friends. Semoga cobaan ini semakin mendekatkan kepada sang Pemilik.

Gampang ya ngomong gitu. Gw yang cuma keilangan duit di atm aja udah panik gitu, palagi Baya n friends ya. Tapi sekali lagi, mudah2an semua ini bisa menjadi ujian yang meningkatkan kualitas kita di mataNya. Amin.....

Thursday, April 06, 2006

536

Angka apa itu? Itu angka yang ditunjukkan counter di blog setelah sebulan dipasang sejak 6 Maret.

~diakseshariinijam6:30

Wednesday, April 05, 2006

ATM dudulz

Setelah sekian lama membaca blog ini, sekarang waktunya quiz buat para pengunjung alias pembaca blog ini. Baca baik-baik dan jawab pertanyaannya (tidak perlu) dengan benar, tapi gunakan juga hati dan keyakinan anda, bukan hanya dengan rasio. OK?

Minggu, 2 April 2006
Pagi jam 6 lewat gw ambil duit di ATM Danamon cabang Tegal. Berhubung rekening yang gw punya rekening permata, maka transaksi dilakukan dengan jaringan Alto. Setelah melakukan prosedur pengambilan duit di ATM, muncul error message yang keluar di screen ATM. Isinya kurang lebih "Transaksi tidak dapat dilanjutkan" dan kartu ATM pun keluar.

Senin, 3 April 2006
Sistem di Bank Permata mencatat sebuah transaksi (pendebetan) terjadi pada tanggal 2 April (hal ini terjadi karena transaksi ATM tidak dapat langsung dibukukan jika terjadi pada hari libur) yang dilakukan. Transaksinya adalah transaksi yang telah gw ceritain pada hari minggu di atas.

Selasa, 4 April 2006
Gw bermaksud memindahkan sebagian uang gw dari rekening Permata ke rekening Muamalat. Tapi muncul error message yang isinya "Saldo tidak cukup". Akhirnya gw cek 8 transaksi terakhir pada rekening Permata. Hasilnya? Transaksi gagal yang terjadi pada hari minggu ternyata tercatat dan mengurangi rekening Permata gw. Gw coba telp ke bank Permata dan gw diminta untuk datang dan mengurus keluhan tersebut. Jam 2 siang gw IMP untuk ke bank permata mengurus keluhan tersebut. Setelah gw menceritakan kronologis kejadian yang menimpa gw, akhirnya customer service memasukkan keluhan gw untuk diproses dan gw mendapatkan bukti input keluhan tersebut.


Pertanyaannya, ada apa ini?
a. mungkin gw mulai jarang infak
b. mungkin gw mulai jarang sedekah
c. mungkin gw mulai lupa ma orang2 yang berhak atas sebagian rizki gw
d. mungkin sudah saatnya gw 'naik level' sehingga harus ikut 'ujian'
e. semua jawaban benar
f. isi sendiri pilihan anda...

Jawaban bisa dikirimkan melalui comment-comment di bawah ini sebelum kemarin. Lho?!@#$%^&*


Ket:
IMP = Ijin Meninggalkan Pekerjaan

Tuesday, April 04, 2006

Gope

Nggak nyangka. Belum genap sebulan blog ini gw tambahin hit counter. Ternyata lumayan juga ya, udah sampe 500. Berarti banyak juga pengunjungnya. Ato mungkin orangnya itu-itu aja, tapi sering bolak-balik nggak jelas :p

Makasih... makasih.. atas kunjungannya

Monday, April 03, 2006

Pulang kampung

Kemarin abis long weekend. Dan kali ini bener-bener long. Empat hari! Manthab! Dari kamis sampe minggu. Kesempatan ini gw pake buat pulang kampung. Gw berangkat dari rawamangun jam 1/2 8 rabu malam, sampai rumah jam 4 pagi. Agak alma juga sih. Soalnya sering bisnya sering berhenti di pos. Maklum, posnya banyak. Udah gitu, ada acara ban kempes lagi. Jadi mesti ganti ban segala. Makin lama deh.

Empat hari di rumah nggak ada berita yang menarik. Berita yang ada kaya berita kebanyakan biasanya kalo pas gw pulkam, "seorang temen pindah atau baru dapet kerja". Dan selalu ada saja tetangga-tetangga yang minta kerjaan ma gw. Lho... kok bisa. Disangkanya gw udah punya perusahaan sendiri kali ya, hehehe... amin... gw nggak nolak kok :D Yah... mungkin mereka melihat keberuntungan gw dengan pekerjaan gw sekarang. Alhamdulillah... pekerjaan gw sekarang udah bisa gw andelin. Thx Ya Rob...

Mungkin satu kabar menarik yang ada justru bukan dari rumah, melainkan gw bawa ke rumah. Yup! Kabar yang merupakan rencana gw ke depan yang bikin keluarga harus ikut-ikutan pusing... Sory Mom... sekali lagi aku ngerepotin...

Satu hal yang pasti gw lakukan kalo lagi pulkam, makan!!! Eits, tapi yang ini bukan makan yang kaya biasa, tapi makan makanan khas yang ga bisa (ato susah) gw cari di jkt. Nasi lengko, nasi ponggol, kupat glabed, tahu aci, tahu gejrot. Tapi sayang gw kemarin nggak ngerasain soto ayamnya yang pake tauco. Nyam... nyam...nyam...

Akhirnya... waktu jugalah yang memisahkan gw dengan rumah dan keluarga tercinta. Minggu pagi gw berangkat lagi ke jkt. Balik ke kosan. Dan siap kembali ke rutinitas seperti biasa...

Tumben...

Kemarin hari minggu.
Berarti hari ini hari senen.
Tapi kok tumben nggak ada meeting.
Mungkin karena project lagi sepi.
Yang satu hampir kelar.
Yang satunya lagi, lagi dikerjain ama business analyst-nya.
Jadi kerjaan gw hari ini cuma liat2 aja.
Soalnya pas mau konfirmasi, pihak yang berwenang juga mo meeting.
Jadi seharian ini kerjaan gw ngeliatin kerjaan orang, chating, bolak-balik ke 'diskotik', 'rumah sakit' (untung nggak ke 'penjara' :D), 'mbunuh', 'ngerampok', ama nulis blog ini.
Sebenernya pengen juga nglunasin utang bikin testi, tapi lagi nggak mood.
Hmm.... senen yang beda.
Bener-bener beda.