Wednesday, May 30, 2007

The True Power of Water

Judul : The True Power of Water
Pengarang : Masaru Emoto
Penerbit : MQ Publishing
Tebal halaman : 192
Tahun : 2006


Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Masaru Emoto terhadap air membawa suatu pengetahuan yang dapat merasionalkan anggapan-anggapan yang tadinya hanya dapat dikenal melalui sisi spiritual. Masaru Emoto dan timnya melakukan penelitian bentuk unsur-unsur terkecil air jika dilihat secara detail dengan mikroskop. Hasilnya menunjukkan bahwa air memiliki aneka ragam bentuk. Ada yang acak, ada yang tampak biasa, dan ada yang berbentuk kristal. Kristal yang terbentuk pun bermacam-macam pula.

Percobaan dilanjutkan dengan memberikan perilaku-perilaku yang berbeda terhadap air yang sama. Air yang ditempatkan di gelas dan diberi label "Cinta" akan memberikan bentuk yang berbeda dengan air yang ditempatkan di gelas berlabel "Bodoh". Air yang berlabel "Cinta" akan membentuk kristal yang indah. Sementara air yang lain tidak akan membentuk kristal. Bahkan tidak memiliki bentuk sama sekali alias berantakan. Percobaan tidak hanya dengan kata-kata itu. Kata-kata lain pun dicoba dan memberikan hasil yang serupa. Kata-kata yang baik akan mempengaruhi pola air dalam membentuk kristal. Sementara kata-kata yang tidak baik akan merusak bentuk air.

Selain kata, obyek yang diuji cobakan adalah lagu. Air yang diletakkan dalam ruangan yang diiringi musik classic akan jauh berbeda bentuknya dengan air yang diletakkan dalam ruangan yang dipenuhi nuansa metal dengan lirik-lirik yang keras. Dari percobaan-percobaan ini dapat disimpulkan bahwa air ternyata dapat 'berinteraksi' dengan lingkungan sekitarnya.

Dulu, sewaktu kecil, saya pernah dinasihati oleh orang-orang tua, bahwa sebelum makan, hendaknya kita berdoa dulu supaya makanan kita tidak diambil oleh setan. Pada saat itu, saya tentu saja tidak dapat membantah karena takut makanan saya diambil setan. Seiring perkembangan akal, akhirnya saya mengetahui bahwa dari sisi spiritual hal tersebut memang dianjurkan. Senantiasa berdoa sebelum melakukan sesuatu supaya mendapat kemudahan dari-Nya.

Majunya teknologi akhirnya dapat menjelaskan secara logis mengapa hal-hal tersebut dianjurkan. Kita, manusia, terdiri dari sebagian besar air. Sesuai percobaan-percobaan di atas, kondisi sekitar kita tentu akan mempengaruhi air-air yang menyusun tubuh kita. Respon air pun akan merepresentasikan ke dalam perasaan kita.

Mungkinkah ketika kita mengumpat akan merasakan kedamaian? Umpatan-umpatan yang kita lontarkan akan mempengaruhi air di tubuh kita. Air akan memberikan respon negatif dan meneruskan ke dalam jiwa kita. Aura negatif tersebut lah yang akan kita rasakan. Sebaliknya, jika kita sedang melantunkan ayat-ayat suci Al Quran yang penuh dengan kalimat-kalimat indah, mungkin kah kita merasakan kegelisahan? Mungkin saja, jika apa yang kita pikirkan lebih kuat dari yang kita lantunkan. Maka perasaan pun akan terpengaruh dengan apa yang kita pikirkan, bukan kita lantunkan.

Penelitian-penelitian itu tidak hanya membuktikan bahwa air dapat menyentuh perasaan saja. Unsur air dalam tubuh kita ternyata juga dapat memberikan respon yang bagus untuk kesehatan. Dengan menggunakan prinsip air yang 'berakal', muncullah sebuah alternatif pengobatan dalam dunia kesehatan.

Wallahualam.

No comments: