Tuesday, June 06, 2006

Impulsif VS Dewasa

Ada satu kata yang menarik perhatian gw waktu ngobrol dengan seorang teman di telpon. Impulsif!

Setelah ngobrol ngalor ngidul ngomongin tentang kehidupan (frase yang cukup 'manis' untuk menggantikan sebutan nggosip :p) dia melontarkan kalimat yang kurang lebih isinya:

"Ya, emang orang seumuran kita terkadang masih impulsif dalam memutuskan sesuatu."
"Impulsif?" tanya gw penasaran. Dia pun segera menambahkan.
"Iya, orang seumuran kita terkadang memutuskan sesuatu yang menjadi keinginan karena belum melihat kehidupan. Jadi yang muncul dalam pikiran kita itu keinginan, bukan tujuan atau target sebenernya yang seharusnya lebih realistis. Misalnya ketika seorang mahasiswa memutuskan untuk menikah muda, namun setelah 'membuka mata' dan 'melihat dunia', kemudian mulai mengkaji ulang keputusannya yang dulu. Mungkin karena dulu sering 'dipengaruhi' oleh pihak lain. Ya... mungkin itu suatu hal yang wajar."

Menikah! Contoh yang sangat gampang untuk 'kalangan kita' :p Pasti ada yang setuju dan tidak setuju dengan pernyatan teman gw itu. Tapi setelah gw melihat kembali ke belakang, gw merasa sepertinya memang banyak hal yang seperti dikatakan temen gw itu. Beberapa (atau bahkan banyak) keputusan yang gw ambil dulu memang kurang sesuai dengan realita yang ada sekarang. Mungkin dulu memang terpancing dengan keinginan saja. Bisa jadi.

Dewasa! Mungkin itu yang belum gw miliki saat ini. Apa yang gw ambil dulu, mungkin hanya keputusan impulsif, keputusan reaktif, yang muncul sebagai reaksi atas yang terjadi saat itu. Mungkin gw memang masih harus banyak belajar untuk proaktif, dewasa. Seperti dalam salah satu ilmu jawa, DEWASA diartikan sebagai geDE, daWA, lan roSA (kalo diartikan ke Indonesia menjadi Besar, Panjang dan Kuat). Hayo!!! Jangan pada ngeres ya. Kalo ngeres beresin dulu tuh otak :p

Kalo menurut gw, tiga kata tersebut kalo dihubungkan dengan kedewasaan memang ada benarnya. Orang yang dewasa setidaknya memiliki pikiran yang luas (besar), pandangan ke depan (panjang), dan tekad yang bulat (kuat). Sehingga tentu saja keputusan-keputusan yang muncul akan menjadi lebih realistis, tidak sekedar impulsif atau reaktif.

Hmm... gw suka ngiri sama seorang teman yang umurnya lebih muda tapi gw liat dia bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan daripada gw. Memang benar kata sebuah iklan,
"Jadi tua itu pasti. Tapi jadi dewasa adalah pilihan."

note:
Gw lupa salah satu nama ilmu jawa yang gw maksud. Beberapa contoh kata yang lain adalah
1. Mantu = dieman-eMAN pan ngei puTu (Disayang karena mau memberikan cucu)
2. Piring = sePI yen miRING (Sepi / bersih kalo dimiringkan)
3. dll = Dan Lain-Lain

~ga penting banget ya :p
~nomor 3 ngarang sendiri :p

No comments: