Monday, June 18, 2007

Katak Dalam Blender

...

"Kadang-kadang, jika anak-anak datang ke unit ini, mereka pikir pasti mereka telah melakukan kesalahan dan meninggalkan keluarga untuk datang ke rumah sakit adalah hukuman bagi mereka. Penting untuk memahami bahwa ini tidak benar. Kamu tidak datang kemari karena kamu telah melakukan suatu kesalahan..."

"Ya, aku pernah," ia berseru dengan suara yang biasa, nyaris tanpa malu-malu. Ia tidak memandangku.

"Jadi menurutmu, kamu datang kemari karena kamu pernah melakukan suatu kesalahan?"

"Aku memasukkan katak ke dalam blender! Wrrr!" Ia mengulurkan tangannya dan dengan jarinya menekan tombol khayalan. "Seperti yang akan kulakukan sekarang dengan boneka ini. Ini blender," katanya, menunjuk pada ruang kosong di atas meja. Ia memegang boneka itu dengan terbalik pada kakinya dan merendahkannya agar masuk ke dalam blender khayalan. "Wrrr! Ini memotong-motongnya. Lihat darahnya. Semuanya berlumuran darah. Wrrr!"

Ia memandangku dengan riang. "Dan sekarang aku akan membuka tutupnya. Wrrr! Darah memercik padamu! Sekarang kamu bersimbah darah. Ha-ha-ha-ha!"

Ooo. Aku duduk bersandar. Aku kini lebih memahami apa yang dimaksud Earlene Baker dengan perilaku Cassandra yang "menyeramkan".

"Kubuka lagi tutupnya. Blender masih berputar. Wrrr! Darah dan isi perutnya berhamburan ke mana-mana. Ke seluruh tubuhmu. Byur!" Cassandra melemparkan boneka itu ke udara dan membuat gerakan-gerakan serabutan dengan tangannya untuk menunjukkan semburan.

....

===
Diambil dari novel "Cassandra, Amarah Anak-Anak Sunyi", halaman 92-94.

No comments: