Thursday, August 16, 2007

Tong Sampah

Bukan tong sampah yang biasanya ada di tiap ruangan atau di tempat-tempat publik itu yang mau gue tulis. Tapi 'tong sampah'. Tempat 'membuang sampah', ato kerenan dikitnya, tempat berbagi dan *mungkin* meminta saran.

Banyak orang bilang gue orangnya tertutup, pemalu, introfert. Jadi, wajar kalo gue suka menutup diri dari pihak luar, terutama mengenai hal-hal pribadi. Tapi, ternyata gue nggak gitu-gitu banget kok. Buktinya, nggak tanggung-tanggung, setidaknya gue punya empat kategori 'tong sampah'.

Tong sampah pertama adalah 'orang tua'. Kenapa pake tanda petik segala? Karena orang tua yang gue maksud bukan orang tua kandung gue. Mungkin sudah bawaan keluarga. Orang tua gue orangnya pendiem, makanya wajar kalo gue juga pendiem. Orang tua yang menjadi 'tong sampah' gue adalah tante gue. Dia orangnya emang care banget sama 'anak-anaknya'. Makanya gue juga nggak sungkan kalo mau cerita hal-hal yang pribadi sama dia. Dengan berbagi sama beliau, gue jadi mendapatkan banyak petuah dan pengalaman hidup sekaligus melihat sebuah permasalahan dari sudut pandang orang tua yang sepertinya sekarang sudah jarang digunakan oleh anak-anak muda jaman sekarang (sotoy banget yak :D)

Temen cowo menjadi 'tong sampah' kedua. Inilah 'tong sampah' pertama yang gue miliki. Gue mulai memilikinya semenjak kuliah. 'Tong sampah' yang satu ini biasanya gue pake biar gue bisa bebas mengekspresikan diri gue sebagai cowo. Dari sini, gue bisa dapat sudut pandang cowo dalam menghadapi pilihan-pilihan hidup yang cukup rumit ini. Meskipun terkadang emang agak ancur-ancur gitu tapi justru karena itulah gue jadi merasa enjoy, hahaha...

Yang ketiga, 'tong sampah' yang biasa gue pake adalah temen cewe. Tong sampah generasi yang ini baru gue temukan setelah lulus kuliah. Mungkin karena mulai muncul kebutuhan untuk memahami mereka (cie...). Yup, berbekal pola pikir dan sudut pandang cowo saja tentu tidak cukup untuk menjalani kehidupan yang satu itu. Apalagi pola pikir dan sudut pandang cewe itu emang beda secara mendasar. So, kalo nggak ada integratornya pasti susah nyambungnya (halah, bahasanya rek...). Karena itulah tong sampah itu dibutuhkan (bahkan lebih dari satu lho). Ternyata gue bisa rame juga kan... Masih berpikir gue introfert?

Blog adalah sarana terakhir dalam berbagi suka duka. Bisa dibilang bahwa media terakhir ini merupakan gabungan dari ketiga media sebelumnya. Di sini gue bisa menceritakan apapun dengan bebas sesuka hati.

No comments: