Kemarin ada berita bagus (entah menurut siapa?). Berita itu datang dari gedung yang terhormat. Rencana pemberian laptop senilai 21 juta kepada para anggota dewan yang terhormat resmi dibatalkan. Hmm... akhirnya ada juga berita menggembirakan untuk semua dari senayan. Biasanya yang muncul dari gedung tersebut adalah berita gembira untuk para penghuninya. Tapi kali ini berbeda. Acungan jempol pun patut diberikan pada mereka (mereka pasti lagi senyum-senyum biarpun ada yang sedih juga karena nggak jadi dapet laptop gratis).
Katanya (gue belum baca berita resminya), rencana pemberian laptop gretong itu sudah dianggarkan. Lalu, kemana ya larinya anggaran Laptop itu? Mungkin nggak ya, anggaran yang awalnya bertujuan untuk meningkatkan produktifitas anggota dewan tersebut, dialihkan untuk meningkatkan pendidikan rakyat jelata atau mengurangi kemiskinan di tanah air ini? Ah... mungkin berita seperti itu hanya akan muncul di acara "Mimpi Kali Ye...".
Sekarang gue jadi punya ide lho. Dewan yang terhormat itu kan sering mendapat cibiran dengan kebijakan-kebijakannya itu. Nah, untuk menaikkan citra anggota yang terhormat tersebut, gimana kalo Gedung Terhormat itu mengeluarkan kebijakan yang bakal jadi kontroversi, tapi akhirnya tidak jadi dilakukan. Kaya kasus Laptop ini, setelah jadi kontroversi akhirnya kebijakan tersebut dibatalkan. Acungan jempol pun mengalir ke senayan. Kalo dewan bisa membuat kebijakan semacam itu kan jadi sering dapet acungan jempol, hehehe.... (Pikiran yang aneh. Anggota dewan yang terhormat, jangan dengerin usulan saya. Kalo mau ditampung, silakan. Tapi jangan direalisasikan. Lagian rakyat sudah semakin pandai, kalo dewan yang terhormat sering melakukan hal-hal yang saya usulkan, pasti rakyat akan bosan dengan tingkah polah dewan yang mencla-mencle itu. Melempar isu terus menariknya lagi. Jadi jangan lakukan usulan itu ya. Bukankah mendengar dan membuang usulan itu bukan hal susah buat Anda-anda semua?)
Mending sekarang Bapak-Ibu mikirin gimana mindahin anggaran laptop itu. Jangan kasih ke Tukul atau Unyil. Mereka sudah punya Laptop sendiri. Mendingan buat biaya belajar anak-anak yang di jalanan itu. Nggak perlu Laptop, cukup sekolah lengkap dengan guru dan perpusnya, hehehe...
===
Pagi gini, mikirin tingkah polah mereka, jadi pengen belajar yang rajin. Khususnya belajar matematika
50 + 50 = cepe deh...
Wednesday, March 28, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment