Tadi malam gue abis buka bersama sepupu-sepupu. Sejak gue bekerja, hal ini emang sudah jadi tradisi tersendiri buat gue. Yah... itung-itung menjaga silaturahim dan 'memanjakan' sepupu-sepupu yang masih sekolah / kuliah.
Semalam ada kejadian yang cukup merepotkan ketika berbuka. Dalam perjalanan menuju Bintaro Plasa, motor yang dikendarai sepupu gue bannya bocor, entah kena apa. Dan dia ada di belakang gue, jadi gue nggak liat. Akhirnya mereka hanya mengendarai pelan-pelan menuju BP. Pantesan ditungguin di BP lama banget. Hmm... untungnya mereka kecil-kecil, coba kalo motor yang bocor itu yang gue pake, terus boncengan. Bisa jebol kali bannya, hehehe...
Akhirnya pulang dari BP, kami harus mencari bengkel tambal ban yang jauhnya kira-kira 500 meteran (atau lebih ya?) Nggak tau kuat apa nggak, kami nekat untuk tetap mengendarai motor bocor tersebut. Tentu saja dengan formasi yang berbeda. Formasi yang tadinya dua-dua, diganti menjadi tiga-satu. Untunglah bengkelnya masih buka, jadi kami masih selamat, tidak perlu mencari-cari bengkel lain. Ternyata yang bocor nggak cuma satu, tapi dua. Dan nggak ada paku atau apalah yang menempel di ban. Jadi inget kejadian dulu bareng Wiwit waktu mau maen ke rumah Gatot. Gue juga mengalami ban bocor menjelang BP, persis seperti kejadian semalam. Ban bocor menjelang BP. Hmm... ada apa dengan BP dan ban bocor? Ah... nggak baik berburuk sangka. Apalagi ini bulan puasa, bisa menurunkan nilai puasanya. Ya kan?
Monday, September 24, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment